5. Bentonit
Bentonit adalah
istilah pada lempung yang mengandung monmorillonit dalam dunia perdagangan dan
termasuk kelompok dioktohedral. Penamaan jenis lempung tergantung dari penemu
atau peneliti, misal ahli geologi, mineralogi, mineral industri dan lain-lain.
Bentonit dapat dibagi menjadi 2 golongan berdasarkan kandungan alu-munium
silikat hydrous, yaitu activated clay dan fuller's Earth. Activated clay adalah
lempung yang kurang memiliki daya pemucat, tetapi daya pemucatnya dapat
ditingkatkan melalui pengolahan tertentu.
Sementara itu,
fuller's earth digunakan di dalam fulling atau pembersih bahan wool dari lemak.
Sedangkan berdasarkan tipenya, bentonit dibagi menjadi dua, yaitu :
a. Tipe Wyoming
(Na-bentonit – Swelling bentonite); Na bentonit memiliki daya mengembang hingga
delapan kali apabila dicelupkan ke dalam air, dan tetap terdispersi beberapa
waktu di dalam air. Dalam keadaan kering berwarna putih atau cream, pada
keadaan basah dan terkena sinar matahari akan berwarna mengkilap. Perbandingan
soda dan kapur tinggi, suspensi koloidal mempunyai pH: 8,5-9,8, tidak dapat
diaktifkan, posisi pertukaran diduduki oleh ion-ion sodium (Na+).
b. Mg,
(Ca-bentonit – non swelling bentonite); Tipe bentonit ini kurang mengembang
apabila dicelupkan ke dalam air, dan tetap terdispersi di dalam air, tetapi
secara alami atau setelah diaktifkan mempunyai sifat menghisap yang baik.
Perbandingan kandungan Na dan Ca rendah, suspensi koloidal memiliki pH: 4-7.
Posisi pertukaran ion lebih banyak diduduki oleh ion-ion kalsium dan magnesium.
Dalam keadaan kering bersifat rapid slaking, berwarna abu-abu, biru, kuning,
merah dan coklat. Penggunaan bentonit dalam proses pemurnian minyak goreng
perlu aktivasi terlebih dahulu.
Endapan
bentonit Indonesia tersebar di P. Jawa, P. Sumatera, sebagian P. Kalimantan dan
P. Sulawesi, dengan cadangan diperkirakan lebih dari 380 juta ton, serta pada
umumnya terdiri dari jenis kalsium (Ca-bentonit). Beberapa lokasi yang sudah
dan sedang dieksploitasi, yaitu di Tasikmalaya, Leuwiliang, Nanggulan, dan
lain-lain. Indikasi endapan Na-bentonit terdapat di Pangkalan Brandan;
Sorolangun-Bangko; Boyolali.
Na-bentonit
dimanfaatkan sebagai bahan perekat, pengisi (filler), lumpur bor, sesuai
sifatnya mampu membentuk suspensi kental setelah bercampur dengan air.
Sedangkan Ca-bentonit banyak dipakai sebagai bahan penyerap. Untuk lumpur
pemboran, bentonit bersaing dengan jenis lempung lain, yaitu atapulgit,
sepiolit dan lempung lain yang telah diaktifkan. Dengan penambahan zat kimia
pada kondisi tertentu, Ca-bentonit dapat dimanfaatkan sebagai bahan lumpur bor
setelah melalui pertukaran ion, sehingga terjadi perubahan menjadi Na-bentonit
dan diharapkan terjadi peningkatan sifat reologi dari suspensi mineral tersebut
Agar mencapai persyaratan sebagai bahan lumpur sesuai dengan spesifikasi
standar, perlu ada penambahan polimer. Hal itu dapat dilakukan melalui aktivasi
bentonit untuk bahan lumpur bor.
0 komentar:
Post a Comment