11. Gipsum

Gipsum
(CaSO4.2H2O) mempunyai kelompok yang terdiri dari gypsum batuan, gipsit
alabaster, satin spar, dan selenit. Gipsum umumnya berwarna putih, namun
terdapat variasi warna lain, seperti warna kuning, abu-abu, merah jingga, dan
hitam, hal ini tergantung mineral pengotor yang berasosiasi dengan gypsum.
Gipsum umumnya mempunyai sifat lunak, pejal, kekerasan 1,5 – 2 (skala mohs),
berat jenis 2,31 – 2,35, kelarutan dalam air 1,8 gr/l pada 00C yang meningkat
menjadi 2,1 gr/l pada 400C, tapi menurun lagi ketika suhu semakin tinggi.
Gipsum
terbentuk dalam kondisi berbagai kemurnian dan ketebalan yang bervariasi.
Gipsum merupakan garam yang pertama kali mengendap akibat proses evaporasi air
laut diikuti oleh anhidrit dan halit, ketika salinitas makin bertambah. Sebagai
mineral evaporit, endapan gypsum berbentuk lapisan di antara batuan-batuan
sedimen batugamping, serpih merah, batupasir, lempung, dan garam batu, serta
sering pula berbentuk endapan lensa-lensa dalam satuan-satuan batuan sedimen.
Gipsum dapat diklasifikasikan berdasarkan tempat terjadinya (Berry, 1959),
yaitu: endapan danau garam, berasosiasi dengan belerang, terbentuk sekitar
fumarol volkanik, efflorescence pada tanah atau goa-goa kapur, tudung kubah
garam, penudung oksida besi (gossan) pada endapan pirit di daerah batugamping.
0 komentar:
Post a Comment