12. Grafit
Grafit umumnya
berwarna hitam hingga abu-abu tembaga, kekerasan 1 – 2 (skala Mohs), berat
jenis 2,1 – 2,3, tidak berbau dan tidak beracun, serta tidak mudah larut,
kecuali dalam asam hidroflorik atau aqua regia mendidih. Proses dekomposisi
berlangsung lambat pada suhu 6000C dan dalam kondisi oksida atau pada suhu
3.5000C bila kondisi bukan oksida.
Grafit adalah
mineral yang dapat berasal dari batuan beku, sedimen, dan metamorf. Secara
kimia, grafit sama dengan intan karena keduanya berkomposisi karbon, yang
membedakannya adalah sifat fisik. Intan dikenal sangat keras, langka, dan
transparan, sedangkan grafit agak lunak, mudah ditemukan, dan opak. Menurut
Kuzvart (1984) grafit dapat terjadi secara proses magnetik awal, kontak
magmatik, hidrotermal, metamorfogenik, dan residual. Belum ditemukan daerah
yang berpotensi di Indonesia. Sampai saat ini Indonesia masih megimpor grafit.
0 komentar:
Post a Comment