Mangan
Mangan termasuk
unsur terbesar yang terkandung dalam kerak bumi. Bijih mangan utama adalah
pirolusit dan psilomelan, yang mempunyai komposisi oksida dan terbentuk dalam
cebakan sedimenter dan residu. Mangan mempunyai warna abu-abu besi dengan kilap
metalik sampai submetalik, kekerasan 2 – 6, berat jenis 4,8, massif, reniform,
botriodal, stalaktit, serta kadang-kadang berstruktur fibrous dan radial.
Mangan berkomposisi oksida lainnya namun berperan bukan sebagai mineral utama
dalam cebakan bijih adalah bauxit, manganit, hausmanit, dan lithiofori,
sedangkan yang berkomposisi karbonat adalah rhodokrosit, serta rhodonit yang
berkomposisi silika.
Cebakan mangan
dapat terjadi dalam beberapa tipe, seperti cebakan hidrotermal, cebakan
sedimenter, cebakan yang berasosiasi dengan aliran lava bawah laut, cebakan
metamorfosa, cebakan laterit dan akumulasi residu. Sekitar 90% mangan dunia
digunakan untuk tujuan metalurgi, yaitu untuk proses produksi besi-baja,
sedangkan penggunaan mangan untuk tujuan non-metalurgi antara lain untuk
produksi baterai kering, keramik dan gelas, kimia, dan lain-lain.
Potensi
cadangan bijih mangan di Indonesia cukup besar, namun terdapat di berbagai
lokasi yang tersebar di seluruh Indonesia. Potensi tersebut terdapat di Pulau
Sumatera, Kepulauan Riau, Pulau Jawa, Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi, Nusa
Tenggara, Maluku, dan Papua.
0 komentar:
Post a Comment